Kebun Binatang Bandung, Butuh Banyak Pembenahan
Kemana Anda menghabiskan liburan Lebaran kemarin? Kebanyakan pasti pada
mudik ke daerah asalnya
masing-masing. Momen Lebaran dijadikan ajang menjalin kembali tali silaturahmi pada sanak saudara yang selama ini terputus. Pasti masing-masing orang punya pengalaman seru saat mudik kemarin. Saya ingin berbagi sedikit tentang pengalaman saya.
masing-masing. Momen Lebaran dijadikan ajang menjalin kembali tali silaturahmi pada sanak saudara yang selama ini terputus. Pasti masing-masing orang punya pengalaman seru saat mudik kemarin. Saya ingin berbagi sedikit tentang pengalaman saya.
Libur Lebaran kemarin saya berkunjung ke rumah mertua saya di daerah
Padalarang, Bandung. Maksud hati sih pinginnya mudik ke kampung asal
saya di Jogja. Ndilalahnya orang tua yang ingin saya tengok malah
memilih datang menyambangi anaknya ke Jakarta. Jadilah Lebaran ini jatah
mertua saya yang dikunjungi
cucu-cucunya.
cucu-cucunya.
Nggak seru kalau liburan dilewatkan hanya di rumah saja. Suasana rumah
ibu mertua saya yang asri dan kampung “banget” tak membuat anak-anak
saya betah juga. Akhirnya bersama para keponakan dan ipar-ipar saya
(rombongan ceritanya) kami mengunjungi kebun binatang Bandung, Jumat
minggu lalu.
Kebun binatang menjadi pilihan kami dari sekian banyak pilihan tempat
wisata yang ada. Beginilah susahnya kalau punya anggota keluarga yang
banyak, saking asyiknya berdiskusi soal tempat wisata yang ingin
didatangi akhirnya tak sadar bahwa hari beranjak siang. Sudah terlalu
siang untung mendatangi Lembang, daerah yang tadinya ingin kami
sambangi.
Saya pernah sekali datang ke kebun binatang Bandung. Dulu ketika saya
baru saja menikah, ayah mertua saya yang kini sudah almarhum mengajak
saya dan anggota keluarga lainnya datang ke tempat ini. Nggak seru
banget ya baru nikah kok jalan-jalannya ke kebun binatang hahahahah.
Tapi sebagai menantu yang baik ya saya nurut saja.
Tak banyak perubahan yang dialami kebun binatang Bandung sejak tak saya
sambangi belasan tahun yang lalu (halah.. lebay). Koleksi binatangnya
masih sedikit tak sebanyak kebun binatang Ragunan di Jakarta. Areanya
juga lebih sempit dari Ragunan. Yang membuat saya cukup kaget adalah
tiket masuknya yang lumayan mahal. Dua puluh ribu rupiah, itu harga
tiket masuk per orang ke kebun binatang Bandung dan masih ditambah
limaratus rupiah untuk PMI. Jauh sekali harganya bila dibandingkan
dengan harga tiket masuk kebun binatang Ragunan Jakarta yang hanya
seharga 4.500 rupiah.
Begitu masuk dari pintu gerbang kami bertemu dengan deretan berbagai
jenis burung yang ada dalam sangkar besar. Burung merak jadi salah satu
koleksi di kebun binatang ini. Ketika saya datang ada seekor burung
merak yang bernarsis ria mengembangkan ekor indahnya. Sayang saya tak
bisa mengambil gambar karena pengunjung yang berebut memotret luar biasa
banyaknya. Hari itu pengunjung kebun binatang memang sangat banyak.
Setelah kami menggelar tikar sewaan dan makan siang bersama di atas
rerumputan yang luas, kami melanjutkan melihat-lihat koleksi binatang
yang lain lagi. Cuma ibu mertua saya tak ikut serta karena capek katanya
dan memilih lesehan di tikar saja. Tikar disewa dengan harga 20 ribu
rupiah selembarnya. Cukup mahal juga.
Ada beberapa binatang yang kami temui. Anda bisa melihatnya di beberapa
foto yang sempat saya ambil. Ada gajah, harimau, rusa, kijang, zebra dan
banyak lagi yang lain. Namun jumlah binatang per jenisnya tak sebanyak
koleksi yang ada di Ragunan sana.
Selain dalam kandang besar, binatang juga ditempatkan dalam kandang kaca
yang luasnya lebih kecil. Saya cukup heran melihat singa dan macan di
tempatkan dalam kandang kaca. Mereka harusnya ada di area terbuka dan
luas bukan? Namun ini mungkin harus dilakukan karena keterbatasan
tempat.
Lagi-lagi berbeda dengan kebun binatang Ragunan yang bikin kita capek
karena berjalan saking jauhnya, kebun binatang Bandung tak membuat kaki
pegal menurut saya. Kecuali Anda mau memutari wilayah kebun binatang ini
sebanyak 3 kali. Nah pasti capek tuh hehehehe.
Katanya kebun binatang Bandung memiliki sebanyak 1.188 koleksi hewan.
Bandingkan dengan koleksi hewan di kebun binatang Ragunan yang mencapai
lebih dari 3.500 hewan dari 270 jenis binatang. Jauh berbeda kan? Bukan
saya membanding-bandingkan dua tempat wisata ini lho ya. Saya hanya
menyayangkan bahwa sepertinya pemda kota Bandung belum memaksimalkan
satu-satunya kebun binatang yang dimiliki kota itu. Padahal sebagai
sarana wisata yang murah meriah dan menjadi tempat wisata keluarga
mestinya kebun binatang ini bisa difasilitasi dengan lebih.
Oh iya, selain koleksi binatang, di kebun binatang ini juga ada
fasilitas permainan untuk anak-anak. Ada bola-bola air, kereta mini dan
permainan lain. Tentu anak-anak bisa menaiki fasilitas permainan ini
dengan membayar tiket lagi. Harga tiketnya sekitar 10.000 rupiah per
anak per permainan.
Lepas dari segala kekurangan yang ada menurut saya kebun binatang
Bandung sudah cukup lumayan. Namun alangkah baiknya bila pemda kota
Bandung mau menambah koleksi binatangnya lagi dan memperluas lahan yang
ada agar setara dengan harga tiket masuk yang mencapai 20 ribu rupiah
per orangnya. Bila pemda bisa melakukannya bukan tak mungkin target
160.000 lebih pengunjung yang menjadi sasaran di liburan Lebaran kemarin
akan menjadi berlipat tahun depan.
Sekarang ini banyak sekali tempat wisata bermunculan di kota Bandung.
Dari yang tempatnya di mal sampai area alam terbuka. Sebagai tempat yang
sangat dekat dengan ibukota, Bandung menjadi alternatif bagi para warga
Jakarta untuk menikmati hari libur. Jangan sampai keberadaan kebun
binatang ini tenggelam dan tersisihkan oleh tempat wisata yang lain.
Kebun binatang kan buat pembelajaran bagi anak-anak kita jugaSumber: http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2011/09/06/kebun-binatang-bandung-butuh-banyak-pembenahan/
No comments:
Post a Comment